Injil diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti kabar baik atau juga kabar kesukaan, sebab Injil mengandung anugrah Allah. Agar arti kata anugrah itu jelas, maka dapat dibandingkan dengan kata karunia dan hadiah. Sebagai contoh : Hadiah ulang tahun, jika pada hari yang sama seseorang mendapatkan dua undangan yang pesta ulang tahun, satu dari gubernur dan yang lainnya dari camat. Pasti sebagai bingkisan hadiah ulang tahun yang akan diberikan kepada gubernur lebih berharga daripada yang ia berikan kepada camat.
Dari hal ini maka dapat diambil suatu pengertian, bahwa Hadiah itu adalah suatu pemberian Yang sangat tergantung kepada si penerimanya.
Karunia, semua keluarga yang dikaruniai anak, mereka mendapatkan anaknya dalam keberadaan yang sama, tidak ada perbedaan bagi yang miskin atau yang kaya. Karunia juga adalah pemberian tetapi tidak tergantung kepada si penerimanya.
Anugerah adalah suatu pemberian Yang diberikan kepada mereka yang tidak layak untuk menerimanya. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, sudah tidak ada yang layak untuk menikmati rencana Allah, yaitu untuk menduduki kursi pemerintahan.
Keberadaan manusia, sudah sejak mula pertama setelah manusia jatuh ke dalam dosa, sangat bertolak belakang dengan keberadaan Allah.
Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata ( Kejadian 6:5 )
Ini adalah keberadaan manusia masih pada awal zaman, apalagi keberadaan manusia pada akhir zaman. Allah menghendaki manusia seperti keberadaan diri-Nya, manusia yang tidak suka akan dosa, tidak suka akan kejahatan.
Rupa-rupanya kehendak Allah sudah sejak semula sulit untuk mendapatkan tempat di hati manusia, karena manusia mementingkan dirinya sendiri, sama seperti Adam. Bahkan keturunan Adam yang pertama saja pun sudah melakukan kejahatan, Kain karena iri hatinya membunuh Habel adiknya.
Karena dosa yang sudah sempat masuk ke hati manusia, maka berkembanglah ia dan membuat manusia semakin jahat dan semakin menentang Allah yang menciptakannya dan mengasihinya.
Kegagalan manusia ini sangat memilukan hati Allah, sehingga ia berfirman :
Berfirmanlah Tuhan : "Aku akan menghapuskan manusia yang telah kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka. " (Kejadian 6:7)
Setelah Tuhan menghapus manusia dengan air bah, Ia memberi kesempatan lagi kepada manusia dengan generasi yang baru yang dimulai dari Nuh dan keluarganya. Bahkan setelah itu Allah memilih bibit unggul, yaitu Abraham yang kemudian menghasilkan Israel, bangsa pilihan Allah, tetapi tetap sebagaimana tertulis, Israel pun gagal, sampai sekarang Israel masih belum dapat mengakui Anugerah Allah.
Jalan satu-satunya yang Allah sendiri jadikan bagi bangsa pilihan-Nya, agar bangsa pilihan-Nya dapat duduk memerintah kerajaan-Nya, itu pun belum dapat diterima oleh mereka. Bahkan karena penolakannya, mereka telah menyalibkan Anugerah Allah bagi mereka.
Bersambung.......
Tidak ada komentar
Posting Komentar